Pendahuluan
Kita sebagai makhluk ciptaannya patut bersyukur dengan apa yang telah di ciptakannya.Di bumi ini, keanekaragaman hewan sangat beragam jenisnya. Oleh karena itu, kita perlu mengklasifikasikannya untuk mempermudah dalam memepelajarinya. Klasifikasi bertujuan untuk memepermudah mengenal objek yang beranekaragam dengan cara melihat/mencari persamaan dan perbedaan ciri dan sifat pada objek tersebut. Keuntungan yang diperoleh dengan menklasifikasikan makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup yang dipelajari serta mempermudah dalam penaman nama ilmiah.
Dalam klasifikasi terdapat kingdom/dunia animalia (hewan). Kingdom animalia dapat dibagi menjadi beberapa filum seperti : mollusca dan echinodermata. Kata mollusca berasal dari bahasa latin mollis yang berarti lunak. Oleh sebab itu, mollusca disebut hewan bertubuh lunak. Tubuh mollusca berbentuk bulat simetris dan tidak bersegmen. Hidup di air laut, tawar dan di darat. Sebagian besar jenis mollusca memiliki cangkang (mantel), yaitu lapisan jaringan yang menutupi organ-organ viseral dan membentuk rongga mantel. Cangkang mollusca tersusun atas zat kapur yang berguna untuk melindungi diri. Namun ada yang tidak memiliki cangkang. Filum ini di bagi menjadi beberapa kelas yaitu: Amphineura / Polyplachopora, Gastropoda, Scaphopoda, pelecypoda dan cehalopoda. Dalam kelas Cehalopoda merupakan hewan yang kakinya berada di kepala. Kaki ini dikenal dengan nama tentakel atau lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa contohnya adalah cumi-cumi. Dalam kelas scahopoda seperti bekicot hidup di air laut dan tubuh dilengkapi tentakel kecil yang bernama kaptakula.
Selain filum mollusca ada juga filum echinodermata, echinodermata berasal dari bahasa latin echinos (duri) dan derma (kulit). Oleh sebab itu, echinodermata disebut hewan berkulit duri. Echinodemata merupakan hewan yang tidak memilik segmen. Kulit tubuh berduri dan tersusun atas lempeng-lempeng zat kapur. Gerakan Echinodermata dilakukan dengan kaki amburakal. Hewan ini banyak hidup di perairan laut.Berkembang biak secara seksual dan pembuahan berlangsung di air. Dan memiliki daya regenerasi. Filum ini terbagi atas kelas asteroidea seperti bintang laut, Echinoidea seperti bulu babi, Ophiuroidea seperti bintang ular, Holothuroidea seperti teripang dan Crinoidea seperti lilia laut.
Dalam laporan ini, adapun masalah yang kami identifikasi adalah pengklasifikasian, gambar tubuh, manfaat bagi kehidupan untuk kehidupan sehari-hari, ciri-ciri dari hewan-hewan : cumi-cumi, duri babi/bulu babi, bekicot, teripang, bintang laut dan bintang ular.
Metode kerja
Praktikum ini kami kerjakan secara berkelompok. Kami menyediakan alat dan bahan serta melakukan eksperimen/pembedahan . Waktu yang kami gunakan untuk melakukan praktikum ini adalah selama ± 1minggu .
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang kami pakai untuk melaksanakan praktikum ini adalah :
Alat:
Pisau
Pensil
Kertas
Bahan :
Hewan-hewan laut seperti;
Cumi-cumi
Bulu babi
Bekicot
Bintang laut
Bintang ular
teripang
Pembahasan
1. Cumi-cumi
a. Klasifikasi cumi-cumi :
Kingdom : animalia
Phylum : Mollusca
Class : Chepalopoda
Sub kelas : Coloidea
Super ordo : Decapodiformes
Ordo : decapoda
Family : Loliginidae
Genus : Loligo
Spesies : Loligo indica
b.Bagian tubuh cumi-cumi dan fungsinya
Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai tulang pada tubuhnya, meskipun disebut ikan. Mereka mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bergerak lihai karena adanya sistem yang sangat menarik. Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang di bawahnya air dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga memungkinkannya bergerak mundur.
Cara kerja tubuhnya itu sangatlah rumit. Pada kedua sisi kepala hewan ini terdapat lubang yang menyerupai kantung. Air disedot masuk melalui lubang ini menuju suatu rongga berbentuk tabung di dalam tubuhnya. Kemudian ia menyemprotkan air tersebut keluar dari pipa sempit tepat di bawah kepalanya dengan tekanan tinggi, sehingga dengannya ia mampu bergerak cepat ke arah yang berlawanan akibat gaya reaksi.
Seekor sumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gerak sangat cepat karena pengerutan otot yang cepat ini. Ketika kecepatannya saja tidak cukup untuk melindungi dirinya, mereka menyemprotkan tinta pekat dan berwarna gelap yang diolah di dalam tubuhnya. Tinta ini mengejutkan pemangsa beberapa detik, yang biasanya cukup bagi cumi-cumi untuk melarikan diri. Ikan-ikan yang tak diketahuinya di belakang gumpalan tinta tersebut segera menghindari wilayah ini.
Sistem pertahanan dan gaya berenang reaksi pada cumi-cumi juga berguna bagi mereka selama berburu. Mereka dapat menyerang dan mengejar mangsanya dengan kecepatan tinggi. Sistem saraf yang begitu rumit mengatur pengerutan dan pengenduran yang dibutuhkan untuk gaya renang reaksinya. Oleh karenanya, sistem pernapasan mereka juga sempurna, yang menghasilkan metabolisme tubuh yang tinggi yang diperlukan untuk semburan air berkecepatan tingginya.
Cumi-cumi sangat terbantu selama berburu dengan adanya alat peraba (tentakel) pada mulutnya. Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap tergulung dalam kantung yang terletak di bawah lengan-lengannya. Ketika menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya. Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan) yang telah dirancang dengan tepat. Ia mampu dengan mudah mencabik-cabik seekor kepiting menjadi serpihan kecil dengan menggunakan paruhnya. Cumi-cumi menggunakan paruhnya dengan begitu terampil sehingga mampu dengan baik melubangi kulit cangkang kepiting dan mengeluarkan dagingnya dengan lidah.
Bentuk mata cumi-cumi sangat rumit. Cumi-cumi dapat memusatkan pupil dengan membawa lensa mendekati retina. Ia juga bisa menyesuaikan volume cahaya yang dimasukkan ke dalam matanya dengan menutup atau membuka lidah kecil di samping matanya.
Ketika menyemburkan air keluar, otot-otot jenis melingkar menegang dengan cara memanjang. Namun, karena mempunyai kecenderungan mempertahankan volumenya, lebarnya meningkat, yang biasanya akan memanjangkan tubuhnya. Sementara itu, otot-otot bujur yang meregang mencegah pemanjangan ini. Otot-otot jari-jari tetap meregang selama kejadian ini yang menyebabkan selubung pelindung menebal. Setelah semburan air yang amat cepat, otot-otot jari-jari mengerut dan menyusutkan panjangnya, yang menyebabkan selubung kembali menipis, dan rongga selubung terisi air kembali.
Di bawah kulit cumi-cumi tersusun sebuah lapisan padat kantung-kantung pewarna lentur yang disebut kromatofora. Dengan menggunakan lapisan ini, cumi-cumi dapat mengubah penampakan warna kulitnya, yang tidak hanya membantu dalam penyamaran akan tetapi juga sebagai sarana komunikasi. Misalnya, seekor cumi-cumi jantan menunjukkan warna yang berbeda ketika kawin dengan warna yang digunakan ketika berkelahi dengan seekor penantang.
Saat cumi-cumi jantan bercumbu dengan cumi-cumi betina, kulitnya berwarna kebiruan. Jika jantan lain datang mendekat pada waktu ini, ia menampakkan warna kemerahan pada separuh tubuhnya yang terlihat oleh jantan yang datang itu. Merah adalah warna peringatan yang digunakan saat menantang atau melakukan serangan.
Lapisan tipis kulit yang menutupi lengan dan tubuh makin membantu sistem berenang reaksi pada cumi-cumi. Cumi-cumi mengapung dalam air dengan cara melambai-lambaikan selaput berbentuk menyerupai tirai ini. lengannya, di pihak lain, berguna menyeimbangkan tubuh selama mengambang. Lengan-lengan juga berguna mengerem untuk menghentikan laju.
Cumi-cumi memiliki lapisan urat otot (tendon) yang disebut jubah, sebagai pengganti otot bujur yang terdapat pada gurita. Jubah ini terdiri atas dua lapisan yang menutupi bagian dalam dan luar tubuhnya, seperti halnya otot-otot bujur. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat otot-otot melingkar. Otot-otot jari-jari terletak di antara keduanya, dalam arah tegak lurus.
Faring : bagian depan kerongkongan berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir.
Mulut : tempat masuknya makanan.
Mata : sebaga alat penglihatan
Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.
Anus : mengeluarkan sisa metabolisme.
Hati : mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai tempat penghasil empedu.
Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rongga mulut dan lambung.
Insang : sebagai organ pernapasan.
Lambung : sebagai bagian dari organ pencernaan.
Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.
Ovarium : penghasil sel telur.
Rektum : sebagai bagian usus belakang yang membuka ke anus.
Kantung tinta : kantung selaput yang terdapat pada cumi,yang mengandung tinta. Tinta akan di semprotkan bila cumi merasa terganggu akan kedatangan / beretemu pemangsa/predator.
c. Manfaat bagi kehidupan manusia Cumi-cumi merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi.
d.Ciri-ciri
Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai tulang pada tubuhnya. Mampu bergerak lihai.
Kakinya terletak di kepala disebut dengan tentakel.panjang tentakel dapat mencapai 1,5 panjang tubuh.
Tempat hidup di air laut.
Tubuh terdiri atas kepal, badan dan leher. Kepala dilengkapi dengan sepasang mata dan tentakel.
Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang di bawahnya air dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga memungkinkannya bergerak mundur.
Memiliki delapan tangan,dan dua tentakel pengisap dan tubuh relatif langsing.
2. Bekicot
a.klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Schapopoda
Genus : dentalium
Spesies : dentalium
b.Bagian tubuh bekicot dan fungsinya
Cangkang berbentuk taring atau terompet sehingga di kenal dengan kerang terompet.Kedua ujungnya terbuka , dan panjang cangkang sekitar 3-6 cm.Tubuh dilengkapi dengan tentakel kecil yang di kenal dengan nama kaptakuala.
c.manfaat bagi manusia
Bekicot merupakan sumber gizi hewani yang cukup tinggi.Creswell dan Kopiang (1981) merinci komposisi kimia bekicot, ternyata dagingnya memang kaya protein. Cangkang bekicot kaya kalsium, dan dalam daging tersebut masih terdapat banyak asam-asam amino.
Sementara itu sumber data lain menunjukkan, protein yang terkandung sekitar 12 gram per 100 gram dagingnya. Kandungan lain adalah lemak 1%, hidrat arang 2%, kalsium 237 mg, fospor 78 mg, Fe 1,7 mg serta vitamin B komplek terutama vitamin B2.
Selain itu kandungan asam amino daging bekicot cukup menonjol. Dalam 100 gr daging bekicot kering antara lain terdiri atas leusin 4,62 gr, lisin 4,35 gr, arginin 4,88 gr, asam aspartat 5,98 gr, dan asam glutamat 8,16 gr.
d.ciri-ciri
Hidup di laut
Cangkang berbentuk taring atau terompet sehingga di kenal dengan kerang terompet.
Kedua ujungnya terbuka , dan panjang cangkang sekitar 3-6 cm.
Tubuh dilengkapi dengan tentakel kecil yang di kenal dengan nama kaptakuala.
3.Teripang
a.Klasifikasi
Klasifikasi teripang :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Holothuroidea
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria indica
b.Bagian tubuh teripang dan fungsinya
tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.
Stomach/perut : sebagai alat pencernaan.
Gonad : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
Saluran kelamin : Berfungsi sebagai saluran menuju gonad.
Madreporit : Lempeng tali lapisan pada ujung saluran air.
Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rngga mulut dan lambung.
Dorsal mesentery : berfungsi sebagai pembungkus usus dan menggantungnya ke dinding tubuh pinggang.
Anus : mengeluarkan sisa metabolisme pada teripang.
Cloaca : sebagai alat pencernaan.
Intestin : sebagai alat pencernaan yang letaknya di antara pilorus hingga usus.
c. Manfaat bagi kehidupan manusia teripang merupakan sumber makanan bagi mausia.
d. ciri-ciri:
• Bentuk tubuh menyerupai mentimun yang berkulit lunak.
• Tidak mempunyai lengan dan duri mereduksi menjadi spikula
• Daya regenerasi tinggi.
• Berwarna hitam coklat dan hijau.
• Dilengkapi alat pembelaan diri berupa zat perekat yang di hasilkan dari anullus.
• Mulut dan anus terletak pada ujung berlawanan.
• Mulut dikelilingi oleh tentakel
4. Bintang laut
a. klasifikasi
Klasifikasi bintang laut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Asteroidea
Genus : Asteroidea
Spesies : Asteroidea sp
b.bagian tubuh dan fungsinya
• Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.
• Saluran batu
• Saluran cincin
• saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.
• Saluran lateral
• Ampula
• Kaki tabung
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
Stomach : sebagai alat pencernaan.
Mulut : tempat menyerap makanan
Anus : mengeluarkan sisa metabolisme .
Gonad : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
C. peranan bintang laut bagi kehidupan
Sebagai detrivor yaitu pemakan materi organik ,herbivora, karnivora, kotoran dan bangkai laut. Sehingga laut menjadi bersih dan keseimbangan ekosistem terjaga.
d.ciri-ciri :
Tubuh terdiri atas lima lengan atau lebih yang tersusun radial.
Pada ujung-ujung lengan terdapat alat sensor.
Ujung tentakel pada bintik matayang mengandung pigmen merah ,peka terhadap cahaya.
Permukaan tubuh bagian atas di tutupi duri-duri tumpul berbentuk catut (pediselaria).
Pada umumnya berwarna oranye,biru, ungu, hijauatau gabungan warna-warna tersebut.
Alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan.
Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan aboral).
Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit.
Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin.
5. Bintang ular
a.klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Ophiuroidea
Genus : Ophiuroidea
Spesies : Ophiuroidea brevispinum
b.bagian tubuh dan fungsinya
Hewan ini memiliki kerangka dalam yang terdiri dari lempeng-lempeng kapur.Lempeng-lempeng kapur ini bersendi satu dengan yang lainnya dan terdapat di dalam kulit. Hewan ini juga umumnya mempunyai duri-duri kecil. Duri-durinya berbentuk tumpul dan pendek.
Stomach : sebagai alat pencernaan.
Mulut : tempat menyerap makanan
Gonad : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
c. peranan bintang ular bagi kehidupan
Bagaimana jadinya jika di laut tidak ada hewan echinodemata seperti bintang ular Para ahli biologi membayangkan mungkin di laut akan menjadi limbah raksasa yang penuh dengan benda berbau busuk. Laut bisa bersih seperti sekarang ini antara lain merupakan jasa hewan Echinodermata. Hewan ini adalah pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan kotoran hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut/pantai.
d. ciri-ciri
Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular.
Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral.
Hewan ini tidak mempunyai amburakal dan anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya.
Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam.
Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir.
Ia sangat aktif di malam hari.
Makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah).
6. bulu babi
a.Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Echinoidea
Genus : Echinos
Spesies : Echinos sp
b. bagian tubuh dan fungsinya
Hewan ini memiliki kerangka dalam yang terdiri dari lempeng-lempeng kapur.Lempeng-lempeng kapur ini bersendi satu dengan yang lainnya dan terdapat di dalam kulit. Hewan ini juga umumnya mempunyai duri-duri kecil. Duri-durinya berbentuk tumpul dan pendek.
c. peranan bintang ular bagi kehidupan
Bagaimana jadinya jika di laut tidak ada hewan echinodemata seperti bulu babi. Para ahli biologi membayangkan mungkin di laut akan menjadi limbah raksasa yang penuh dengan benda berbau busuk. Laut bisa bersih seperti sekarang ini antara lain merupakan jasa hewan Echinodermata. Hewan ini adalah pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan kotoran hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut/pantai.
d.ciri-ciri :
mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan.
Hewan ini memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya.
Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas.
7. Struktur tubuh Echinodermata (bintang laut, bintang ular, bulu babi)dan fungsinya:
1. Sistem Ambulakral
• Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.
• Saluran batu
• Saluran cincin
• saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.
• Saluran lateral
• Ampula
• Kaki tabung
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
2. Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
3. Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudia diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.
4. Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermatayang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
5. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.
6. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya.
Keesimpulan
Filum Mollusca (hewan lunak) di bagi menjadi beberapa Kelas diantaranya adalah chepalopoda seperti cumi-cumi dan schopoda seperti bekicot yang masing-masing , memiliki karakteristik, ciri-ciri,fungsi dan lain-lain. Mollusca sering di manfaatkan sebagai bahan makanan karena berprotein tinggi. Sehingga sangat cocok di konsumsi oleh manusia. Sedangkan pada filum echinodermata (hewan berkulit duri) terbagi atas beberapa kelas yaitu ; Asteroidea seperti bintang laut, echinoidea seperti bulu babi, Ophiuroidea seperti bintang ular, Holothuroidea seperti teripang.Filum ini sangat bermanfaat karena Echinodermata adalah pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan kotoran hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut/pantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar